Minggu, 16 Desember 2007

PEMANASAN GLOBAL

PEMANASAN GLOBAL

Saat ini banyak berita yang menyiarkan tentang pemanasan global. Hingga di Bali pada bulan Desember diadakan Konferensi tentang perubahan iklim. Para ahli memperkirakan jumlah salju dan es berkurang di permukaan bumi ini. Greenland dan Antartika bagian barat serta Smenanjung Antartika dari dari penelitain ternyata telah menjadi tipis. Hal ini menyebabkan meningkatnya muka air laut. Menurut penelitian lelehnya salju dan es mencapai 1,2 milimeter per tahun pada periode 1993-2003. pada belahan bumi utara, tutupan saju pada musim semi sudah berkurang sekitar 2 persen per decade (10 tahun) sejak 1966 (Kompas,30 Nopember 2007). Salju yang berkurang sementara curah hujan pun bertambah akan menambah muka air laut.

Reboisasi menjadi digalakkan untuk mengurangi emisi Co2. Tetapi penanaman pohon jangan sia-sia. Menurut ahli lingkungan, penanama jenis pohon haris disesuaikan dengan kondisi lahan. Jika tidak maka penanaman 10 juta pohon akan sia-sia. Kecocokan jenis tanaman, waktu penanaman dan pemibitan merupakan syarat utama. Selain unsur estetika, peran maksimal juga harus diperhatikan. Misalnya pohon dataran tinggi tidak cocok untuk lokasi dataran rendah. Selain itu pohon dengan batang mudah patah, tajuk tak proposionol dan berumur pendek pun tak cocok untuk ruang publik. Dalam penanamannya juga harus diperhatikan denagan menyiapkan bibit terbaik. Untuk ruang publik di kota yang berpolusi tinggi, kriteria penting adalah potensi menyerap polutan, seperti karbon dioksida. Pilihanya adalah jenis pohon. Ini disebabkan karena kemampuan menyerap polusi umumnya lebih besar dibandingkan dengan yang berdaun lebar. Jenis pohon yang berbatng kuat seperti asam jawa, beringin, kelengkeng dan cemar udang. Akasia dan angsana tidak direkomendasikan karena batangnya yang mudah patah membahayakan warga. Misanya pohon puring yang ditanam di taman-taman memiliki daya serap yang sangat baik terhadap jenis polutan timbal (Pb). Daya serap timbale dari satu daun puring mencapai 2,05 miligram per liter. Daya serap satu daun puring lebih tinggi dibandingkan daya serap satu daun beringin (1,025 miligram per liter), tanjung (0,505 miligram per liter), atau pun ketapang (nol milligram per liter). Dengan tingginya daya serap timbal yang dimiliki pohon puring juga direkomendasikan ditanam di jalan lingkungan terminal atau perdagangan, tempat tinggi pencemaran udara dari asap kendaraan bermotor. Timbal sangat berbahaya bagi kesehatan karena mampu merusak saraf dan pencernaan.

Upaya diatas diharapkan dapat mengurangi emisi. Dari beberapa sumber mengenai pemanasan global, ternyata sejak tahun 1841 Jean Baptiste Joseph Fourier, menulis tentang pemanasan bumi. Numun saat itu pemanansan bumi dianggap suatu perkembangan poistif bagi kehidupan manusia. Tahun 1894 para ilmuan mencatat peride ini sebagai titik awal polusi lingkungan dari proses industrialisasi. Hingga dari tahun ke tahun diadakan Konferesi mengenai pemanasan global. Sejak 1850 gletser, gunung es dari gunung-gunung es sebagian besar telah berkurang. Dari seluruh proses cairnya es dan gletser tersebut diperkirakan terjadi peningkatan prmukaan air laut sekitar 0,77 milimeter per tahun antara tahun 1991 dan 2004. Naiknya temperature local tidak dapat dijadikan penyebab mencirnya rs dan salju. Dari semua penelitian tersebut para ahli menyinpulkan bahwa telah terjadi pemanasan terhadap bumi secara menyeluruh yang menyebabkan melelehnya es dan salju.

Gas

Kontribusi

Sumber emisi global

%

CO2

45-50%

Batu bara

29

Minyak Bumi

29

Gas alam

11

Penggundulan hutan

20

lainnya

10

CH4

10-20%

Bulan Desember tahun 2007 diadakan Konferensi tentang perubahan iklim. Berkaitan dengan penyelenggaran konferensi ini nantinya akan menghasilkan Peta Jalan Bali (Bali Road Map). Arah perundingan menuju skema baru pasca 2012 mulai mengerucut pada pilihan membentuk Kelompok Kerja Ad Hoc baru di bawah Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim (UNFCCC) yang memiliki tugas untuk menyelesaikan perundingan hingga tahun 2009 dan melaporkan hasilnya pada koferensi perubahan iklim di Denmark 2009.

2 komentar:

social education mengatakan...

tari.....pemanasan global disebabkan oleh perbuatan kita-kita semua, sebab kita tau bahwa penyebab terbanyak dari pemanasan global disebabkan oleh kita membuang sampah makanan,sampa makanan mengandung gas propana tiga kali lipat dari karbon dioksida. tau ngak dalam dua tahun yaitu tahun 2006-2007 lapisan ozon telah melebar 1 juta km2,sedangkan total keseluruhan 38,3 juta km2, itu rata-rata disebabkan oleh pembuangan sampah makanan yang mengandung gas yang membahayakan kita sendiri,walaupun demikian pemanasan global ada yang disebabkan oleh kerusakan hutan, serta limbah pabrik dan penyebab lainya.

bay : zucky

aNtaRi mengatakan...

penulis inggin bilang, kalau artikel yang saya tilis garis besarnya adalah penyebab pemanasan global secara umum karena yang dijelaskan dalam bloger adalah penyebab yang paling dominan dan yang paling besar. trims

bay : penulis