Kamis, 27 Desember 2007

POLITIK

POLITIK DAN KEHIDUPAN BERBANGSA

Kata politik menurut asal katanya berasal dri bhs Yunani politea, yang akar katanya adalah polis, yng berarti kesatuan masyarakt yang berdiri sendiri, yaitu Negara. Sedangkan teia, berarti urusan. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga Negara suatu bangsa. Makna politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yng dikehendaki. Politics dan policy mempunyai hubungan yang erat dan timbal balik, dalam arti bahwa politik memberikan asas, jalan, arah, dan medannya, sedangkan policy memberikan pertimbangan cara pelaksanaan asas, jalan, cara, dan arah tersebut sebaik-baiknya (Sunarso, 2006: 176). Politik secara umum menyangkut proses penentuan tujuan Negara dan cara melaksanakanya. Pelaksnaan tujuan Negara itu memerlukan kebijakan-kebijakan umum yang menyangkut pengaturan, pembagian ataupun alokasi sumber-sumber yang ada. Dalam hal itu diperlukan kekuasaan dan wewenang. Kekuasaan dan wewenang sangat penting dalam pembinaan kerja sama dan penyelesaian konflik yng mungkin timbul dalam proses pencapaian tujuan. Denagan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan Negara, kekuasaan, pengambiln keputusan, kebijakan, dan distribusi atu alokasi sumber daya yang ada.

Hal yang sangat penting dalam penyusunan politik dan struktur politik nasional harus diperhatikan agar tercapai tujuan nasional. Sehinggga kehidupan berbangsa memiliki kekuatan serta ketahanan yang seimbang agar tercapai tujuan stabilitas nasional. Peran serta masyarakat dalm penyelenggaraan Negara sangat penting untuk ikut mewujudkan penyelenggaraan yang bersih (pasal 9, UU No. 28 tahun 1999). Peran serta masyarakat adalah peran aktif masyarakat untuk ikut serta mewujudkan penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi. Kolusi dan nepotisme, yang dilaksanakan dengan mentaati norma hukum, moral dan sosial yang berlaku dalam masyarakat. Tindak pidana korupsi. Kolusi, dan nepotisme (KKN) di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh penyelenggara Negara, ataupun antar penyelenggara Negara, melainkan juga oleh penyelenggara Negara dengan pihak lain seperti keluarga, kroni, dan para pengusaha, sehingga merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta membayakan eksistensi Negara.

Politik nasional adalah kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian definisi politik nasional adalah asas, haluan, kebijakan Negara dalam berbagai bidang yang ditetapkan oleh MPR untuk mencapai tujuan nasional. Sedangkan strategi nsionl disusun untuk pelaksanaan pilitik nasional, missal strategi jangka panjang, menengah, dan jangka pendek. Pelaksanaan strategi nasional bisa presiden, DPR, MA, BPK, maupun Menteri. Jadi strategi nasional adalah cara melaksanakan pollitik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang digariskan oleh politik nasional. Contohnya adalah berupa UU, Peraturan pemerintah, Kepres dan sebagainya yang berupa program nasional yang lebih kongkrit dari segi tempat, waktu, bidang, biaya, maupun pelaksanaannya.

Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sistem Manajemen Nasional (sismenas) yang berlandaskan Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Landasan pemikiran dalam Sistem Manajemen Nasional ini digunakan sebagai kerangka acuan dalam penyusunan politik dan strategi nasional. Karena di dalamnya terkandung dasar Negara., cita-cita nasional, dan konsep strategi bangsa Indonesia. Sehingga landasan pemikiran dalam sistem manajemen nasional ini sangat penting kedudukanya dalam penyusunan politik dan strategi nasional.

Struktur politik nasional dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia tersusun dari penentuan kebijakan puncak, kebijakan umum, kebijakan khusus, kebijakan teknis dan pembuatan peraturan daerah. Apabila struktur politik tersebut bekerja sama dan seimbang maka untuk mewujudkan visi Indonesia 2020 akan terwujud. Visi Indonesia 2020 adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri, serta baik dan bersih dalam penyelenggaraan Negara. Namun, ada beberapa tantangan menjelang 2020 yang dihadapi Indonesia, antara lain terwujudnya sistem ekonomi yang adil dan produktif, terwujudnya sistem hukum yang adil, sistem politik yang demokratis, persatuan dan kesatuan bangsa yang semakin mantap, sistem sosial budaya yang beradap, globalisasi.

Penyelenggaraan Negara mempunyai peran penting dalam mewujudkan cita-cita perjuangaan bangsa. Dalam waktu lebih dari 30 tahun, penyelenggaraan Negara tidak menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal, sehingga penyelenggaraan Negara tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini karena adanya pemusatan kekuasaan, wewenang, dan tanggungjawab pada presiden. Di samping itu masyarakat juga belum sepenuhnya berperan serta dalam menjalankan fungsi kontrol sosial yang efektif terhadap penyelenggaraan Negara. Untuk itu perlu diperhatikan beberapa asas dalam implementasi politik, antara lain keterbukaan dan demokrasi, keterbukaan dan komunikasi, KKN dan keterbukaan, keterbukaan dan birokrasi.

Adapun peran serta masyarakat dalam rangka keterbukaan dan kaeadilan antara lain:

  1. hak mencari, memperoleh dan memberikan informasi tentang penyelenggaraan Negara.
  2. Hak untuk memperoleh pelayanan yang sama dan adil dari penyelenggara Negara.
  3. Hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab terhadap kebijakan penyelenggara Negara.
  4. Hak memperoleh perlindungan hukum.

Selain peran serta masyarakat dalam rangka keterbukaan masyarakat dan pemerintah bekerja sama dalam menghadapi hambatan atau tantangan yang harus dihadapi, antara lain ancaman integrasi, konflik horizontal, tindakan anarkis, hubungan luar negeri, imigran gelap dan otonomi daerah.

Itu semua harus dihadapi dan diselesaikan oleh bangsa Indonesia. Keadaan politik dan keamanan bangsa Indonesia dapat dilihat dari transisi kepemimpinan Indonesia dari masa ke masa. Pertama, peralihan dari Soekarno ke Soeharto (1966). Perakihan kekuasaan pertama dalam sejarah RI tak bisa dilepaskan dari meletusnya peristiwa G30 S tahun 1965, yang ditandai dengan erbunuhnya beberapa perwira tinggi TNI AD. Pada sisi lain, kehidupan nyata di masyarakat sangat sulit. Harga-harga kebutuhan sehari-hari melambung tinggi dan inflasi mencapai 600 persen. Sebagian kelompok di Angkatan Darat cenderung memihak mahasiswa dan pemuda untuk bergerak menjalankan kampanye anti Soekarno serta menggiring opini public tentang perlunya perubahan politik. Lewat Supersemar (surat Perintah 11 Maret 1966), secara de facto, terjadi peralihan kekuasaan dari Soekarno kepada Soeharto. Secara de jure peralihan itu dikukuhkan dalam Sidang Umum MPR pada 12 Maret 1967 ketika Soeharto resmi menjadi Pejabat Presiden RI menggantikan Soekarno yang dicabut mandatnya.

Kedua, peralihan dari Soeharto ke Habibie (1998). Setelah berkusa selama 32 tahun, pada tanggal 21 Mei 1998 Presiden Soeharto dinyatakan berhenti dari jabatanya sebagai Presiden RI. Peristiwa beralihnya kekuasaan ini diawali dengan krisis ekonomi (1997), kondisi politik menjadi kian memanas dan berujung pada krisis politik nasional. Hal ini disebabkan ketidakpuasan masyarakat terhadap kehidupan politik yang dodominasi Golkar dan militer, menentukan titik sasaran pada Soeharto.

Ketiga, Peralihan dari Habibie ke Abdulrahman Wahid (1999). Pemerintahan Habibie hanya berlangsung selsma 512 hari. Naiknya Habibie ke puncak pemerintahan banyak dikritik karena dianggap sebagai bagian dari Orde Baru. Goncangan terhadap posisi Habibie mulai datang setelah keputusan politik yang diambil Habibie, yaitu kebijakan penyelesaian masalah Timor Timur melalui penentuan pendapat, kebijakan tersebut akhirnya bermuara pada lepasnya Timor Timur dari NKRI.

Keempat, peralihan dari Abdurrahman Wahid ke Megawati Soekarnoputri (2001). Abdurrahman Wahid berhenti menjadi presiden setelah keputusan sidang istimewa MPR mencabut mandatnya. Pencabutan mandat terkait dengan berbagai ketidakpuasan terhadap kebijakan Gusdur, terutama skandal kasus dana nonbudgeter Bulog. Kasus dana bantuan Sultan Brunai Darussalam untuk Aceh juga menjadi ganjalan bagi Gus Dur. Selain itu, Gus Dur lebih sering melawat ke luar negeri padahal kondisi Negara sedang genting. Di pihak lain, naiknya Megawati pada 21 Oktober 2001b ke kursi tertinggi pemerintahan.

Kelima, peralihan dari Megawati ke Susilo Bambang Yudoyono (2004). Secara umum, kondisi ekonomi mikro masih belum membaik. Hanya sembako, meski stabil namun masih dinilai mahal. Tingkat penganguran masih diatas 10 persen. Sementara segi ekonomi makro terlihat semakin membaik. Suku bunga perbangkan sangat rendah sehingga sektor property kembali bergairah. Harga sembako relative stabil, harga BBM terpaksa harus dinaikkan. Kurs rupiah relative stabil pada kisaran 9.500 rupiah per dollar AS. Konflik horizontal relatif mereda. Di tingkat mikro, kriminalitas di tengah masyarakat masih cukup tinggi.

Minggu, 16 Desember 2007

PEMANASAN GLOBAL

PEMANASAN GLOBAL

Saat ini banyak berita yang menyiarkan tentang pemanasan global. Hingga di Bali pada bulan Desember diadakan Konferensi tentang perubahan iklim. Para ahli memperkirakan jumlah salju dan es berkurang di permukaan bumi ini. Greenland dan Antartika bagian barat serta Smenanjung Antartika dari dari penelitain ternyata telah menjadi tipis. Hal ini menyebabkan meningkatnya muka air laut. Menurut penelitian lelehnya salju dan es mencapai 1,2 milimeter per tahun pada periode 1993-2003. pada belahan bumi utara, tutupan saju pada musim semi sudah berkurang sekitar 2 persen per decade (10 tahun) sejak 1966 (Kompas,30 Nopember 2007). Salju yang berkurang sementara curah hujan pun bertambah akan menambah muka air laut.

Reboisasi menjadi digalakkan untuk mengurangi emisi Co2. Tetapi penanaman pohon jangan sia-sia. Menurut ahli lingkungan, penanama jenis pohon haris disesuaikan dengan kondisi lahan. Jika tidak maka penanaman 10 juta pohon akan sia-sia. Kecocokan jenis tanaman, waktu penanaman dan pemibitan merupakan syarat utama. Selain unsur estetika, peran maksimal juga harus diperhatikan. Misalnya pohon dataran tinggi tidak cocok untuk lokasi dataran rendah. Selain itu pohon dengan batang mudah patah, tajuk tak proposionol dan berumur pendek pun tak cocok untuk ruang publik. Dalam penanamannya juga harus diperhatikan denagan menyiapkan bibit terbaik. Untuk ruang publik di kota yang berpolusi tinggi, kriteria penting adalah potensi menyerap polutan, seperti karbon dioksida. Pilihanya adalah jenis pohon. Ini disebabkan karena kemampuan menyerap polusi umumnya lebih besar dibandingkan dengan yang berdaun lebar. Jenis pohon yang berbatng kuat seperti asam jawa, beringin, kelengkeng dan cemar udang. Akasia dan angsana tidak direkomendasikan karena batangnya yang mudah patah membahayakan warga. Misanya pohon puring yang ditanam di taman-taman memiliki daya serap yang sangat baik terhadap jenis polutan timbal (Pb). Daya serap timbale dari satu daun puring mencapai 2,05 miligram per liter. Daya serap satu daun puring lebih tinggi dibandingkan daya serap satu daun beringin (1,025 miligram per liter), tanjung (0,505 miligram per liter), atau pun ketapang (nol milligram per liter). Dengan tingginya daya serap timbal yang dimiliki pohon puring juga direkomendasikan ditanam di jalan lingkungan terminal atau perdagangan, tempat tinggi pencemaran udara dari asap kendaraan bermotor. Timbal sangat berbahaya bagi kesehatan karena mampu merusak saraf dan pencernaan.

Upaya diatas diharapkan dapat mengurangi emisi. Dari beberapa sumber mengenai pemanasan global, ternyata sejak tahun 1841 Jean Baptiste Joseph Fourier, menulis tentang pemanasan bumi. Numun saat itu pemanansan bumi dianggap suatu perkembangan poistif bagi kehidupan manusia. Tahun 1894 para ilmuan mencatat peride ini sebagai titik awal polusi lingkungan dari proses industrialisasi. Hingga dari tahun ke tahun diadakan Konferesi mengenai pemanasan global. Sejak 1850 gletser, gunung es dari gunung-gunung es sebagian besar telah berkurang. Dari seluruh proses cairnya es dan gletser tersebut diperkirakan terjadi peningkatan prmukaan air laut sekitar 0,77 milimeter per tahun antara tahun 1991 dan 2004. Naiknya temperature local tidak dapat dijadikan penyebab mencirnya rs dan salju. Dari semua penelitian tersebut para ahli menyinpulkan bahwa telah terjadi pemanasan terhadap bumi secara menyeluruh yang menyebabkan melelehnya es dan salju.

Gas

Kontribusi

Sumber emisi global

%

CO2

45-50%

Batu bara

29

Minyak Bumi

29

Gas alam

11

Penggundulan hutan

20

lainnya

10

CH4

10-20%

Bulan Desember tahun 2007 diadakan Konferensi tentang perubahan iklim. Berkaitan dengan penyelenggaran konferensi ini nantinya akan menghasilkan Peta Jalan Bali (Bali Road Map). Arah perundingan menuju skema baru pasca 2012 mulai mengerucut pada pilihan membentuk Kelompok Kerja Ad Hoc baru di bawah Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim (UNFCCC) yang memiliki tugas untuk menyelesaikan perundingan hingga tahun 2009 dan melaporkan hasilnya pada koferensi perubahan iklim di Denmark 2009.

Kamis, 06 Desember 2007

PENTINGNYA KOMUNIKASI SOSIAL BUDAYA DALAM PENDIDIKAN

KOMUNIKASI SOSIAL BUDAYA

Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan non verbal. Perilaku verbal merupakan komunikasi yang diungkapkan oleh ucapan,kata-kata,kalimat yang tertulis. Non verbal merupakan komunikasi yang diungkapkan melalui isyarat atau lambang.
Dengan mempelajari komunikasi sosial budaya diharapkan :
a. memahami bgaimana perbedaan budaya mempengaruhi praktik komunikasi.
b. mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang muncul dalam komunikasi antar budaya.
c. meningkatkan ketrampilan verbal dan nonverbal dlm berkomunikasi.
d. menjadikan kita mampu berkomunikasi efektif.

Agar dapat berkomunikasi secara efektif diperlukan :
1. kemampuan memahami arti pesan verbal maupun nonverbal
2. kemampuan beradaptasi pada budaya yang relevan
3. memahami budaya merupakan upaya untuk berkomunikasi efektif

Komunikasi antar budaya sangat penting bagi seorang pendidik dalam kegiatan belajar mengajar , karena di dalam kelas terdapat berbagi macam latar belakang budaya yang dimiliki oleh peserta didiknya. Agar dalam penyampaian materi pelajaran akan lebih mudah diterim oleh peserta didik.
Proses komunikasi pendidikan antara lain :
1. komunikasi berlangsung dua arah
2. komunikasi horisontal
3. setiap individu memiliki nilai-nilai sosial budaya dan berhak menggunakan nilai-nilai itu
4. setiap individu memiliki kepentingan dan kemampuan yang berbeda
5. situasi komunikasi antar budya tidak statik
7. komunikasi harus memiliki tujuan yang jelas
8. memiliki strategi komunikasi yang tepat dn efektif untuk mencapi sasaran
9. variasi dalam penggunaan metode/ teknik penyajian

Komunikasi antar manusia yang satu dengan yng lain disebut komunikasi interpersonal. Foktof yang mempengaruhi komunikasi interpersonal :
a. faktor situsional
- deskripsi verbal yaitu keterangan secara verbal mengenai orang yang berkomunikasi dengan kita
- petunjuk proksemikyaitu penggunaan jarak dlam berkomunukasi
- petunjuk kinesik yaitu gerakan orang yang berkomunikasi dengan kita
- petunjuk fasial atau wajah
- petunjuk paralimguistik yaitu cara bagimana orang mengucapkan
- petunjuk artifaktual yaitu segala macam penampilan
b. faktor personal
- tingkt pendidikan
- umur
- jenis kelamin
Didalam berkomunikasi seseorang akan mengalami yaitu :
1. sensasi
2. persepsi
3. memori
4. berpikir

Sensasi adalah proses menangkap stimuly. persepsi ialh proses memberi makna pada sensasi sehingga diperoleh pengetahuan. Memori ialah sistem ingatan yang sanggup menekan fakta dan dapat digunakan untuk membimbing perilaku manusia. Berpikir adalah proses memahami realitas dalam rngka mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah serta menghasilkan hal baru.